Rabu, 15 September 2010

Senja

07.07|12.12|22.22
Seperti halnya angka-angka kembar
berulang meyakinkanku selalu ada kesempatan
ada kerinduan dibalik pintu yang terlelap.
ku tahu yang terjadi sekejap menjadi berlalu
lalu lalang hati yang perlahan menyingkir

Masih merobohkan keangkuhannya
lebih lembut seperti membelai ucapan-ucapan
tersenyum bagai mereka yang mekar
hangat bagaikan pagi dibalik penyesalan
mereka adalah hujan yang tersisa,
yang membasuh segalanya.

Dua telinga ini untuk mendengar duniamu
Lebih cukup dari bibir yang terlalu banyak berkata.
Dan jemari ini lebih lentik berkata jujur,
Berkata indah dan luka.

Jumat, 03 September 2010

kikuk

siangnya panas. angin yang membelai wajahku yang juga sama.

beberapa kata aneh bermunculan menari dimataku.

aku menulisnya. menulisnya tak beraturan yang berpola sama.

beberapa kurangkai tentang Tuhan dan Malaikat.

Rabu, 01 September 2010

Tersenyum kembali

apa yang diucapkannya kemarin malam(Ibu) :

...Sudahlah jangan bersedih

'Bila kamu dirundung kesedihan karena kehilangan orang yang kamu cintai sepatutnya memohonlah pada Allah agar diberikan ketenangan hati,

tanamkanlah di dalam hatimu bahwa Allah adalah Sang Pemilik Sejati telah mengambil titipanNya.

Dan bila Allah percaya kepada caramu mencintai titipanNya maka Allah akan berkenan mengamanahkan kembali hamba-hambaNya yang terbaik kepadamu agar kita merawat dan menjaganya dengan baik.'

...saya menunduk..
melihat tingkah perilaku saya..
hanya bisa diam.

...bergegas berwudhlu
sholat dua rakaa'at.

...setelah salam, saya hanya diam
lalu menangis dan tertidur diatas sajadah.

Dan hari ini saya bangun untuk tersenyum kembali.

Mereka

apakah kita berdoa untuk kedua orang tua kita? Kalau kedua orang tua kita bangun dikeheningan malam untuk memanjatkan doa merupakan hadiah yang terindah untuk kita sebagai putranya, tidakkah kita merasa malu bila tidak menyebut nama kedua orang tua kita dalam bisik lirih dengan khusyuk dihadapanNya?

Kalaulah selama ini ini doa untuk beliau, kita ucapkan diakhir permohonan, sekarang saatnya untuk menyebut nama kedua orang tua diawal kata penuh pengharapan, memohon ampunan kepada Allah untuk beliau.

Bila beliau telah tiada jadikanlah ketiadaan beliau bukan sebagai akhir bakti kita sebagai anaknya. Jadikan ketakbersamaan itu sebagai awal kita agar hati kita selalu berbisik, memohon ampun untuk beliau. agar bibir kita senantiasa bergerak memohon rahmat bagi beliau, agar mata ini selalu basah disaat jutaan manusia tengah terlelap dalam kelam, demi memohon surga untuk beliau yaitu kedua orang tua kita.

Allahuma firli wa liwaalidayya warhamhumaa kama robbayaanii shoghiro artinya Ya Allah ampunilah dosa2 kami dan dosa kedua kedua orang tua kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami diwaktu kecil.

Ini tentang Ibu

'engkau takkan pernah bisa menggantikan semua jerih payahnya bahkan satu rintihan di antara rintihan-rintihannya pada saat melahirkan. Didunia ini tidak ada yang bisa bekerja keras yang melebihi dari yang dilakukan oleh seorang ibu.' (HR. Muslim).


...
Ibu maafkan anakmu, yang dulu dekil sekarang beranjak dewasa..
sepertinya aku tidak bisa melanjutkan apa yang ingin aku tulis tentang ibu.
cukup memeluknya dan berurai air mata.
cukup aku dan dia yang mengerti ikatan ini.

saya mengutip

Buanglah Perasaan Negatif

By: agussyafii

Ketika kita sedang dilanda gelisah, marah, benci, risau, dendam, putus asa, sedih kita tidak bisa memendam dalam diri kita sendiri. Apabila tidak tersalurkan akan menjadi 'bisul' bernanah dalam hati kita dan berakibat lebih buruk untuk kesehatan ruhani kita. Sangat dianjurkan untuk curhat dan berdoa. Apabila ada seseorang yang mampu membimbing kita, memberikan pencerahan maka perasaan sedih menjadi terasa lebih ringan. Jika tidak bisa dengan lisan, bisa juga secara tulisan.

Misalnya dengan menulis, seperti menulis distatus FB, menulis puisi atau irama lagu. Menulislah untuk menumpahkan isi hati. Atau dengan cara yang paling mudah anda bisa lakukan. Tentunya banyak cara yang bisa dilakukan. Jangan biarkan perasaan duka merusak jiwa kita.

Berdoa merupakan bentuk curhat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang paling efektif untuk membuang perasaan negatif dan mengubahnya menjadi perasaan yang positif. Kita bisa mencoba menguraikan perasaan sedih, ketidak berdayaan, kekecewaan, harapan, keinginan maka perasaan kita bisa menjadi lebih ringan. Itulah sebabnya berdoa sangat membantu kita. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hambaNya berjalan dalam kesendirian. Allah Menyayangi dan menunjukkan solusi yang terbaik untuk kita.

Bila anda telah merasa lega, jika beban dihati sudah terangkat, jika kesedihan anda telah berkurang, ucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena hanya Allahlah yang memberikan kesedihan dan hanya Allahlah yang mampu mengangkat kesedihan itu dari hati anda. Bersyukurlah dan jangan sampai kembali melupakan Allah. Ingatlah, disaat sedih kita berdoa sepanjang hari agar kesedihan segera diangkat tetapi jika Allah telah mengangkat kesedihan itu janganlah menjadi lalai dan melupakan Allah.

'Dan mereka berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.' (QS. Faathir : 34).

Wassalam,

agussyafii


Aku Percaya

Aku percaya ketika manusia dibangunkan dari tidurnya,
ia diberi hak dipertemukan lagi dengan matahari,
diberi hak membuka mata memandang sesuatu yang ada dihadapannya,

Sesungguhnya ini waktu yang tepat ketika kita diberi kesempatan untuk belajar lebih baik,
dan membuat hari ini sebaik mungkin dengan cara bersyukur.
tidak perlu membusungkan dada untuk kesombongan yang tidak pantas karena memang tidak pantas,

Dan menundukkan muka karena bagaimana kita merenung dan mengakui kesalahan kita.
hal yang paling dewasa ketika kita bisa merasakan kita salah dan kita mau memperbaikinya.
manusia tempat beribu kesalahan tapi manusia mampu untuk berubah.
karena manusia diciptakan bukan hanya dengan hati tapi dilengkapi dengan akal fikiran.