Rabu, 15 September 2010

Senja

07.07|12.12|22.22
Seperti halnya angka-angka kembar
berulang meyakinkanku selalu ada kesempatan
ada kerinduan dibalik pintu yang terlelap.
ku tahu yang terjadi sekejap menjadi berlalu
lalu lalang hati yang perlahan menyingkir

Masih merobohkan keangkuhannya
lebih lembut seperti membelai ucapan-ucapan
tersenyum bagai mereka yang mekar
hangat bagaikan pagi dibalik penyesalan
mereka adalah hujan yang tersisa,
yang membasuh segalanya.

Dua telinga ini untuk mendengar duniamu
Lebih cukup dari bibir yang terlalu banyak berkata.
Dan jemari ini lebih lentik berkata jujur,
Berkata indah dan luka.

Tidak ada komentar: