Kamis, 26 Agustus 2010
Lelah berarti saya hidup
Hening
..
bagaimana menjadi yang biasa
agar kamu menghargai.
tak cukupkah kamu belajar dari hidupmu
untuk selalu menghargai orang yang disampingmu.
...
semua ternyata sudah terbiasa
disampingmu tanpa ada perubahan.
ini hanya tentang bagaimana kamu menghargai.
tentang kejujuran, aku dan kamu.
..
kalah, dan mungkin saja menyerah
atau sampai disini saja dihadapmu.
tidak ada kebaikan yang aku berikan.
tidak ada yang membimbing ataupun dibimbing.
..
pikiran ini slalu dibenak.
..
hanya satu yang membuat bertahan denganmu.
masih hidup, dan itu janji antara aku dengan hidup yang ku miliki.
semoga umur ini panjang, dan ketika kau menyadari aku pergi selamanya
kamu sudah belajar banyak denganku tentang menghargai.
..
dan saat itulah sedih yang aku rasakan terhapus.
seseorang berbicara dengan hatinya
dan hidup, anugerah yang miliki.
Sabtu, 21 Agustus 2010
Lelaki yang lengkap
Kehabisan kata.
Kehabisan langkah.
Diam berpayung
Walau tidak ada hujan.
Ada yang tetap duduk
Walau entah kapan dia kembali ditemui.
Dia berayun menanti
Memamerkan sesekali senyuman.
Langkah-langkah berlompatan
Semakin dekat seharusnya semakin jelas.
Hilang asa tak seharusnya pula hilang rasa
Masih tersisa walau hanya disebut bekas.
Sudah berpaut-pautan
Jangan lagi ada raut seperti itu.
Ada yang menunggu ternyata.
Seperti biasa ingin melihat senyumnya.
Jumat, 20 Agustus 2010
Tetaplah-tetap berlalu.
dalam malam yang lalu, malam yang berkesudahan
sebelum menutup mata, menghela jeda
menyerahkan sepenuhnya tentang hidup
sebelumnya terpejam dan entah apa dengan kelanjutannya
mengingat bibir berucap apa
dalam waktu yang berkesudahan.
ingin pergi dari pandangan kosong ini
sedikit simpul lalu memainkan arah mata
tetaplah-tetap tenyata sama
saat sebelum mata hilang daya.
terimakasih karena hari ini
mengingat tadi adalah perjalanan waktu tak berulang
melihat peran yang tuntas untuk hari ini
memilahkan peran terbaik kita
untuk kita simpan sebelum hilang berganti.
kini tetaplah-tetap sudah berlalu.
Kamis, 19 Agustus 2010
Di dunia
Bagaimana kamu tahu kalau hidup itu bukan tentang kehilangan.
mengartikannya hidup itu bukan tentang tangis, hidup adalah sebuah pertemuan.
seperti saat kita memandang wajahnya.
lalu mencuri senyumnya dari ketulusannya..
menatap matanya ketika sedang kosong..
mengisi waktunya walau dia termenung
ini hanya rasa tentang rasa yang pekat..
sepertinya tak kuat menulis diatas air mata.
taukah.. kita mencintai
kita akan memperhatikan setiap detik bicaranya
taukah..kita menyayangi
kita akan mengkhawatirkannya ketika siang berganti malam
pernahkah merasa ini adalah panggilan diantara hati.
pernahkah merasa ini waktu yang tepat saling berpandangan.
pernahkah ini ada dan selalu mengisi didalam hatinya.
memikirkan apa yang sedang terjadi dalam hidupnya
mencari sedikit-sedikit tentang kesukaanya
rela melakukan kebodohan untuk sebuah senyuman..
sekarang bagaimana dia merasakan..
adakah perasaan yang datang dan hinggap menghangatkan hatinya.
ada kalanya kita tersenyum dibalik kesepian kita.
sering melangkah mencari orang yang mau menerima kita apa adanya.
sudah menjadi cemooh seperti biasa..
sudah menjadi sakit seperti biasa..
hal kecil sederhana namun tak mudah mendapatkan.
tentang pengertian, ketenangan, sebuah kenyamanan
salahkan mereka yang mengajarkan cinta
mencintai adalah keajaiban.
kau bisa tersenyum indah padahal kau hanya diam memikirkannya
kau bisa tertawa lepas padahal kau sedang dikeramaian.
Selasa, 17 Agustus 2010
sobek'an yang mengagetkan
sebab suatu saat kamu akan bahagia degan kelebihannya.
jagan pernah menyintai karena kelebihannya.
sebab suatu saat kamu akan kecewa,
ketika kamu tau akan kekurangannya..
Maka indah kamu menangis
Air mata; tangis
Air mata bagai penyubur hati, penawar duka.
Adakalanya bagai buih kekecewaan yang menghimpit perasaan
Air mata bagai air kotor diperlimpahan.
Pencinta dunia, mereka menangis karena dunia yang hilang.
Perindu akhirat menangis karena dunia yang datang.
Dari mata, mengitai setiap kemewahan yang penuh rakus,
mengalirlah air kecewa kegagalan, dari mata yang redup renung dirasakan lekat, mengalirkan air mata bisu mengharap kemenangan, serta rindu.
Air mata; tangis
Tangis adalah basahan hidup,
Hidup dimulakan dengan tangis,
Dicela oleh tangis dan diakhiri dengan tangis.
Lupakan tentang kita;
Gembira jika apa yang kita idamkan tercapai.
Menangis kalau yang kita cita terabai.
Nikmat disambut riang, duka menjemput duka.
sepenggal ini saksi yang nyata; kenapa...
" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, pada hal ia amat buruk bagimu. DIA mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (AL BAQARAH : 216)
...kenapa masih bertanya.
inilah yang sering aku ulang bahwa telah ditulis, apakah akan mengulang kesalahan.
Genggam senja, sudahlah..
apa ini?
yang segenggam yang melebihi berjuta ton langit diangkasa.
apa ini?
yang segenggam yang melebihi luasnya laut penciptaan.
sesampainya aku menulis, sesampainya aku melayang.
ini menggetarkan dan porakkan genggaman ditangan.
jatuh terbawa angin entahlah akan kemana pergi.
apa ini?
dalam genggam yang tak ingin berurai dalam kepingan
apa ini?
dalam genggaman yang slalu miliki hak dalam manusia.
aku melihat kenyataan yang sederhana tentang apa yang aku genggam.
ini rindu. lihat ini mata yang merah menyerupai api yang bengis.
berjalan menyikap diri, melihat sekitar karena kita benar-benar terlambat.
apa ini?
genggam yang mungkin terurai jika beralaskan tanah merah
apa ini?
tak akan tebekas olehnya ketika mata menutup selamanya.
seperti yang ditulis maka aku berulang dalam kesalahan.
jika boleh aku berhenti dalam kebaikan lalu kau hentikan langkahku,
agar aku tak mengulang dan kebaikan menjadi akhir dalam hidupku.
apa ini?
yang digenggam semakin memudarkan isinya
apa ini?
yang digenggam tersiksa mengikis waktu yang perih.
apa yang kita benci ternyata berikan senyum yang hilang.
dan ini ternyata hanya senyum yang cepat hilang.
yang aku genggam hanya dunia sisa sia-sia.
apa ini?
yang digenggam bukanlah- bukan tentang suciku
apa ini?
yang tergenggam hanyalah sebuah ketegasan yang lembut.
aku minta dan kini aku mendapati apa yang kuminta
aku hanya menatap dan bagaimana.
Rabu, 11 Agustus 2010
cobalah merenung dihadap cermin
punya cermin?
sekarang lihatlah apa yang sedang kamu lihat dicermin itu.
sekarang sebutkan nama orang yang yang ada dalam cermin tersebut.
siapa dia. jawablah apa yang menjadi pertanyaanmu terhadap orang dicermin itu.
...
ini yang membuat saya tersenyum.
ini yang membuat saya takut angkuh.
ini yang membuat saya ingin sederhana.
ini yang membuat saya menyadari hidup.
...
saya begitu buruk dihadap cermin itu.
yang sering saya dengar dari seorang teman
Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.
Doa ku saat bersamanya dibukit senja
DIA memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.
aku memohon kebijakan ...
DIA memberi saya persoalan untuk diselesaikan.
aku memohon kemakmuran ...
DIA memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.
aku memohon keteguhan hati ...
DIA memberi saya Bahaya untuk diatasi.
aku memohon cinta ...
DIA memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.
aku memohon kemurahan hati ...
DIA memberi saya kesempatan-kesempatan.
aku tidak memperoleh yang aku inginkan,
tapi aku mendapatkan segala yang aku butuhkan.
amin.
Yang bahagia seperti apa
Wanita menangis
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.
Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup
Minggu, 08 Agustus 2010
yang hanya sebuah hayalan.
Memandang saat dia tenggelam, menceritakan indahnya sebelum gelap
Khayalku hanya sederhana saat bersamamu.
segelintir hidup
'berdoalah kami, tatap mata berlinangkah kami berdua, dan tak mengetahui kemana berhenti, apa-apaan perasaan kami ini! terasa tak ingin diungkapkan seperti apa yang pernah dituliskan dan kami baca, setarik nafas kali ini mungkin terakhir untuk kami hela, selama kami merasa sebuah kejujuran tentang ucap hati di setiap sujud-sujud malam, inginku menggapai, dan silih di doamu berhenti dalam keheningan'.
nurani senja
nurani apa benar terletak dihati, dan apa hati tau kalau nurani bisa datang dan pergi, apa bisa hati menjaga nurani agar tetap tersenyum? apa keadaannya bisa lebih baik.
alhamdulillah
terimakasih di beri kekuatan untuk tetap menyadari hari ini hari yang indah dalam rautan senja. duduk mengabadikan senja dalam tatapan mata yang termakan.
rindu
jika kamu mau terbang,
maka bebaslah kau tinggi.
jika kamu lelah kembalilah,
kembali karena rindu yang dipupuk tumbuh saat kau bebas.
kembalilah dengan senyum,
kembalilah dan jangan kau terbang tanpa doa dari mereka.
senyum sebuah simpul
gigi, dagu dan lesung pipi
kisah saat aku mulai berjalan menelusuri jalanan
mencoba mencari rindu tentang mereka.
lalulalang menemaniku saat larut sudah habis
memacu agar aku bisa tinggalkan waktu untuk arti sebuah rindu
menahan dingin, menahan lapar dan sedih.
aku temukan..
sebenar-benarnya tak pantas aku menyebut ini tentang sedih.
yakin jika ini adalah sebuah anugerah.
sembari memasangkan dua pasang ini
mulai menyimpulkan sebaik mungkin
bisa berjalan baik jika kita yakin.
tauladan tentang sedih dan sebuah senyum
kini mudahnya kita bersedih dan tersenyum
ini simpul dalam hidupku.
bukit senja
melihat suasana yang riang para burung penunggu dunia disaat kita nanti terkubur.
sekujur tubuh ini merasakan saat kau sapa mereka yang tertidur di tanah merah.
mulai aku berjalan dari pintu, melihat sekitar dalam kesunyian
mencari dimana tujuanku yang sebenarnya. mataku mengarah pada satu petak tanah
aku teringat dan merubah masalalu menjadi sesuatu yang nyata ada dihadapanku.
dua langkah aku percepat karena rinduku semakin kuat
saat detik yang kurasa begitu semakin memdekatkanku pada rindu itu
aku berhenti.
sembari mengusap menyingkirkan dahan tua yang rapuh disekitarnya
membayangkan waktu sesungguhnya berjalan seperti kita melontar kata.
teringkat berapa kata keluar membuat nyaring orang mendengar.
apakah salah suara-suara kita membuat yang lain bersedih, muram bahkan murka
menunduk dibawah sinar hangat, lalu lantunkan doa sederhana.
terbalut rindu dan sejuk membasahi kelopak mata.
mencari dimana tetes airmata yang jatuh.
tanah merah ini tak berikan kesempatan untukku melihat kesedihan.
berlalu-lalu, inilah keagungan.
Dibelakangku dia tersenyum
Bocah kecil ini membagi perasaanku
datang dan bawakan senyum
bolehkah ku menyapa.
ku temukan dibukit senja
kumengerti arti sebuah rindu.
karena rindu adalah hidup
bukan sesuatu rangkaian apalagi kata.